Jakarta - Kementerian Keuangan (05/08) berkolaborasi dengan WISH (Women Islamic Studies Hub) mengadakan seminar baik online melalui Zoom dan offline yang bertempat di Gedung Djuanda 1, Lantai M. Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat. Web Seminar yang bertema Self Development ini dibuka oleh Rima selaku pembawa acara dilanjutkan dengan narasumber, Heni Kartikawati (Kepala Pusdiklat Keuangan Umum BPPK) sebagai Motivational Guest, Umi Kresia Ramadanty dan Oma Wahyuning sebagai pe-review terbaik untuk membacakan sepatah dua kata dari buku yang telah direview. Acara terdiri dari pembukaan, sharing session, pembacaan pemenang review, dan foto bersama. Sesuai dengan tema acara webinar hari ini, Perpustakaan Kemenkeu dan WISH mendorong untuk memotivasi diri sendiri agar memiliki habits yang baik yang dimulai dari aktivitas yang dilakukan setiap harinya.
Acara dilanjutkan dengan ulasan buku, ulasan pertama dibawakan oleh Kresia dengan buku berjudul “How to Master Your Habits” yang dikarang oleh Felix Y. Siauw. Beliau mengatakan bahwa “Installing habits pada awalnya sulit, namun mudah di akhir. Habits datang dari pengulangan aktivitas. Motivasi diperlukan untuk melakukan aktivitas. Lakukan kebiasaan baru setelah kebiasaan lama.” ujar Kresia. Kresia membacakan sepenggal dua penggal kalimat dari buku How To Master Your Habits oleh Felix Y. Siauw di halaman 51, kemudian beliau menjelaskan bahwa habits perlu dibangun lebih besar dan lebih luas lagi, dimana cara membentuk dan mengembangkannya kurang lebih sama dari mulai belajar (learn), komitmen (commit), berlatih (practice) dan mengulang (repetition). Kemudian diantara tips dalam membentuk habits di halaman 98, Ustadz Felix memberikan tips dalam melahirkan habits yaitu :
1. Mulai dari hal yang kecil
2. Temukan tempat habits
3. Berlatih terus-menerus.
Menyambung Kresia, Wahyuning membahas bagaimana berbicara dan berkomunikasi dengan sesama memiliki seni tersendiri. Sejalan dengan buku yang diulas yaitu “Bicara Itu Ada Seninya: Rahasia Komunikasi yang Efektif” karya Oh Su Yang (Dosen dan Pakar Komunikasi Terkenal di Korea Selatan) kemudian menyampaikan sepenggal dari halaman 16-17. Beliau juga menyampaikan hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi antara lain :
Kesan pertama yang menyenangkan/baik
Jadikan ucapan logis sebagai dasar, karena ucapan mencerminkan keadaan seseorang apa adanya, berlatihlah logika berbicara
Ungkapkan diri melalui story telling dimana memerlukan: tema, konflik, simpati, solusi.
Agar berani bicara:
Buat karikatur pendengar
Hindari merendahkan kapasitas diri saat perkenalan
pelajari konten dengan baik
ucapkan mantra dengan yaqin
Lengkapi dengan bahasa nonverbal
"Kemampuan bicara itu bukan bawaan lahir, sehingga bagaimana cara kita berkomunikasi dengan sesama, itu dapat dikembangkan dan dibangun seiring perkembangan diri sendiri." tutup Wahyuning.
Acara ditutup dengan komentar dari Lilis, beliau mengatakan bahwasanya ketika kita berkomunikasi dengan seseorang kita perlu mempelajari bagaimana berkomunikasi dengan baik, walaupun komunikasi dilakukan secara non-verbal, serta mengetahui batasannya, terlebih ketika kita berkomunikasi secara virtual. Menurut Lilis “terkadang kalau kita berkomunikasi secara nonverbal, seperti sosial media, apa yang diketik suka melupakan batasan dan tidak tahu kapan untuk berhenti.” Ujar Lilis.
Untuk berkomunikasi dengan seseorang, membutuhkan aturan yang sesuai serta mengimbangi dengan lawan bicara kita. Baik komunikasi secara verbal maupun non-verbal. Sedangkan, untuk membangun kebiasaan yang baik diperlukan rencana dan tujuan yang jelas, serta motivasi yang mendorong kebiasaan tersebut terealisasikan dengan baik. (Dhestari)