Kamis, 09 Januari 2020

Ontologi Pustaka dan Informasi, ISIPII bahas humanisasi dan teknologi informasi



Jakarta – Selasa (07/01), Perpustakaan Kementerian Hukum dan HAM menghadiri undangan dari ISIPII (Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia) mengenai diskusi  yang bertema Ontologi Pustaka dan Informasi. Diskusi dilaksanakan di Perpustakaan Nasional dengan menghadirkan 3 narasumber yakni Dr. Taufik Asmiyanto, Prof. Putu Laxman Pendit, dan Rahmi, Ph.D.
Selaku Kepala Biro Hukum dan Perencanaan, Perpustakaan Nasional, Dr. Joko Santoso hadir membuka jalannya diskusi. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa Perpustakaan Nasional telah membuat perencanaan dalam membangun bidang perpustakaan selama lima tahun ke depan, ujarnya saat membuka diskusi, “Bagaimana rencana Perpustakaan Nasional dalam membangun bidang perpustakaan selama lima tahun ke depan? karena perlu diketahui bahwa bidang perpustakaan ini masuk di dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2020 – 2024, jadi secara eksplisit jelas bahwa pembangunan bidang perpustakaan itu termasuk dalam pembangunan modal sosial budaya, khususnya prioritas RPJMN” lanjut Joko. Dalam sambutannya tersebut, Joko Santoso menjelaskan program-program Perpustakaan Nasional sampai 5 tahun ke depan dan akan terus mendukung dan bekerja sama dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh ISIPII.
Dalam penjelasan mengenai ontologi, Rahmi mengatakan bahwa, “Manusia adalah Informasi, hal ini dikarenakan kita dapat mendengar, merasakan, berbicara setiap hari yang merupakan bagian dari informasi, yang menjadikan manusia sebagai subjek dan bukan objek”, ujarnya. Dilihat dari perilaku informasi Human-Information Behavior, perilaku informasi telah menjadi salah satu bidang penelitian terkaya untuk pembuatan model dan kerangka kerja untuk menjelaskan kompleksnya data yang dihasilkan oleh manusia, lanjut Rahmi. Sedangkan dari penjelasan Dr. Taufik Asmiyanto dalam karyanya yang berjudul Debat Ontologis Tak Berujung: “Proyek” Humanisasi atau Dehumanisasi. Ontologi memperlihatkan dinamika cara bernalar manusia dan sekaligus menunjukkan keterbatasan pengetahuannya dalam menyadari realitas  sehingga memunculkan perdebatan antara “informasi adalah hal yang epistemis” dan “informasi merupakan hakikat realitas”.
Selanjutnya dibahas pula mengenai pustaka dan informasi oleh Putu Laxman Pendit yaitu bagaimana penggunaan teknologi informasi di perpustakaan dan respon terhadap masyarakat informasi yang menjadi krisis dalam rekayasa sosial menurut sudut pandang tradisi terhadap pustaka. Lalu terakhir dibahas pula informasi dari sudut pandang tradisi yang berfokus pada fungsionalitas, proses (transformasi, coding, dan decoding), serta fokus informasi.
Pada acara kali ini, ISIPII bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional dalam melaksanakan diskusi keilmuan aktif yang rutin diselenggarakannya. ISIPII selalu berusaha aktif dalam menyelenggarakan diskusi sebagai upaya untuk memperkuat pengembangan ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh praktisi dan akademisi bidang perpustakaan dan informasi. (Lisna, Toumi, ed: Dhestari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Social Media

Perpustakaan Balitbangdiklat, Kementerian A gama pada hari R abu (17/07/23) melakukan kegiatan seminar bedah buku secara hybrid dengan tem...

Popular Posts