Kamis, 06 Agustus 2020

Pustakawan dan Literasi Bencana

 

Kamis (06/08) - Perpusnas Press bekerjasama dengan BitRead menyelenggarakan webinar Inkubator Literasi dengan tema Literasi Bencana pada hari Kamis 6 Agustus 2020 melalui video konferensi Zoom dan kanal Youtube Perpustakaan Nasional RI. Webinar yang membahas mengenai literasi dan mitigasi bencana ini mengundang Bima Endaryono, pustakawan BMKG, dan Muhammad Ansyari Tantawi Nasution, pustakawan Perpusnas, sebagai pembicara.

 

“Salah satu faktor perubahan iklim adalah manusia.” tutur Bima pada pemaparannya mengenai Mitigasi Pohon Kurma. Ia menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan oleh para ahli memperkirakan bahwa pada 2045 dampak dari perubahan iklim akan sangat dahsyat, salah satu nya seperti yang saat ini kita lihat yaitu mencairnya es di kutub. Kaitan dari bencana perubahan iklim yang saat ini terjadi dengan BMKG adalah bahwa BMKG memiliki kewajiban untuk menyampaikan informasi pada masyarakat mengenai hal tersebut.

 

Sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh BMKG dalam penanggulangan perubahan iklim adalah perancangan mitigasi pohon kurma, merupakan mitigasi ringan yang dilakukan dengan menanam pohon kurma sebagai bentuk upaya penanggulangan perubahan iklim. Mitigasi pohon kurma dilakukan karena pohon kurma memiliki nilai ekonomi, ketersediaan sumber daya alam, ekosistem lokal, dan internasional yang baik. Mulai dari komoditas ekonomi yang tinggi, mensuplai oksigen, air, dan juga bentuk pencegahan bencana longsor dan banjir. Ia juga memaparkan bahwa kewajiban dalam mitigasi bencana bukan hanya milik pemerintah melainkan juga seluruh masyarakat Indonesia.

 

Pada sesi kedua, Tantawi berbicara mengenai pengetahuan lokal masyarakat indonesia kuno mengenai bencana. “Manusia Indonesia merupakan manusia tangguh yang dapat menghadapi bencana, namun seiring dengan berjalannya waktu, manusia Indonesia kehilangan kemampuan untuk itu”, ia memaparkan bagaimana manusia Indonesia kehilangan kemampuan menghadapi bencana yang dipengaruhi oleh lemahnya literasi bencana masyarakat terkait dengan pengetahuan lokal para leluhur. Maka dari itu Tantawi menyampaikan bagaimana pustakawan dapat berperan dalam menyebarluaskan informasi mengenai pengetahuan lokal dan meningkatkan literasi terkait kebencanaan.

 

Sesi kemudian ditutup dengan diskusi dan tanya jawab secara ringan, pemberitahuan partisipasi essay, dan foto bersama dengan peserta talkshow. (Putri, Rozaanah. Editor: Dhestari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Social Media

Perpustakaan Balitbangdiklat, Kementerian A gama pada hari R abu (17/07/23) melakukan kegiatan seminar bedah buku secara hybrid dengan tem...

Popular Posts