Kamis, 23 Juli 2020

Strategi Diseminasi Informasi Perpustakaan di Masa COVID-19


Rabu (22/07) - Forum Perpustakaan Khusus Indonesia (FPKI) bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI mengadakan webinar bertema “Diseminasi Informasi ala Perpustakaan Parlemen.” Webinar Bibliotek #3 ini menghadirkan Mustika Wati, S.Sos., M.Hum selaku Pustakawan DPR RI yang membagikan strategi diseminasi informasi ala perpustakaan parlemen.
Webinar yang dibuka oleh Ibu Eka Meifrina, selaku Ketua Umum FPKI ini merupakan webinar seri ketiga dari Bibliotek yang diselenggarakan oleh FPKI.  Webinar ini bertujuan sebagai wadah berbagi pengetahuan dari para pustakawan, praktisi, penggiat perpustakaan serta akademisi mengenai topik-topik terkini seputar literasi, organisasi dan teknologi dalam konteks namun tidak terbatas tentang perpustakaan khusus dan kepustakawanan. Webinar yang berjalan selama kurang lebih satu setengah jam ini dapat diikuti secara bincang daring melalui aplikasi video konferens Zoom dan juga disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube “Indonesia Special Library TV”.
Perkembangan teknologi dan perubahan perilaku pengguna yang digital-oriented menekankan perpustakaan sebagai lembaga informasi yang dapat memberikan akses informasi seluas-luasnya kepada pengguna perpustakaan. Sebagai pustakawan muda di suatu lembaga tinggi negara, Mustika Wati  melakukan diseminasi koleksi perpustakaan kepada pengguna dengan tepat dan cepat, selaras dengan lembaga penaungnya. “Sebagai perpustakaan khusus, kita dituntut untuk menyesuaikan ke instansi tempat kita berada. Nah, kebetulan yang di DPR kalau diamati untuk saat ini tujuannya, yang bisa diikuti oleh perpustakaan DPR ada dua, yaitu mengenai Sustainable Development Goals dan Open Parliament,” jelas Mustika Wati. Dari kedua tujuan tersebut, Perpustakaan DPR RI menyatakannya melalui kegiatan perpustakaan inklusif dan kemudahan akses informasi.
Dalam pemaparannya, Mustika Wati menjelaskan panduan yang diambil dari ALIA (Australian Library and Information Association) dimana terdapat 10 langkah yang dapat diterapkan sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja bagi perpustakaan khusus yaitu fact no fiction, decision-ready information, making big data useable, tailored resources, anytime anywhere, world view, the latest news, learning organisation, information and technology dan preserving the past.
Selanjutnya Mustika Wati menjelaskan tentang layanan-layanan yang ada di perpustakaan DPR RI khususnya layanan yang berbasis digital,  serta bagaimana engagement dari diseminasi informasi yang didapatkan melalui media sosial facebook. Dari hasil data statistik, bentuk informasi yang dikemas ke dalam bentuk video cenderung lebih diminati dibandingkan postingan bentuk foto atau infografis. Kemudian pemaparan mengenai perluasan akses DPR e-Lib yang dibuka untuk umum sejak 10 April 2020 menunjukan perkembangan yang signifikan khususnya dalam pemanfaatan koleksi.
Beberapa pertanyaan diajukan dari peserta webinar, Fipit Fatimah selaku Moderator yang juga Pustakawan dari Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM menyampaikan bagaimana kerja sama pustakawan DPR dengan fungsional lainnya dalam hal penyebaran informasi, Mustika menjelaskan keterlibatan perpustakaan dilakukan dengan cara kolaborasi pustakawan dengan fungsional DPR lainnya antara lain bagian pemberitaan DPR,  Humas DPR, Arsip dan Museum DPR, dan juga IT DPR. “Kami saling mengajak, dan juga saling mengikuti,” jawab Mustika Wati.
Dengan adanya webinar ini, diharapkan dapat menjadi referensi bagi perpustakaan lainnya untuk tetap meningkatkan layanan informasi dalam hal diseminasi informasi selama pandemi Covid-19 kepada pemustaka. (Priska, Maria, ed. Dhestari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Social Media

Perpustakaan Balitbangdiklat, Kementerian A gama pada hari R abu (17/07/23) melakukan kegiatan seminar bedah buku secara hybrid dengan tem...

Popular Posts