Senin, 29 Juni 2020

Sociopreneur Dalam Pengembangan Wirausaha Sosial di Indonesia

 

Senin (29/06) - Politeknik ATIP (Akademi Teknologi Industri Padang) mengundang dr. Gamal Albinsaid - seorang sociopreneur, inovator dan motivator muda - sebagai narasumber dalam kegiatan webinar dengan tema  “Bedah Buku Muda Mendunia” melalui aplikasi video konferens Zoom serta live streaming Youtube Politeknik ATI Padang. Webinar kedua dari seri webinar ini merupakan webinar pertama yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Politeknik ATI Padang.

“Masalah adalah sumber awal dari inovasi, tapi masalah perlu sentuhan wirausaha untuk menjadikannya sebagai inovasi wirausaha sosial” ujar dr. Gamal Albinsaid dalam sesi pertama Webinar Bedah Buku Era Baru Wirausaha Sosial. Indonesia saat ini memiliki banyak masalah yang perlu untuk diselesaikan, mulai dari Koefisien Gini Indonesia yang sangat rendah, perkembangan ekonomi Indonesia yang hanya menguntungkan 20% orang terkaya, akses air minum paling buruk nomor 2 di ASEAN, hingga tingginya kesenjangan sosial diantara masyarakat Indonesia.

Pada sesi pertama bedah buku Era Baru Wirausaha Sosial, dr. Gamal Albinsaid mendefinisikan dirinya sebagai seorang sociopreneur atau wirausaha sosial, sociopreneur sendiri merupakan sebuah bisnis yang memiliki tujuan sosial dan lembaga sosial yang memiliki strategi untuk menghasilkan uang. Seorang sociopreneur merupakan orang yang memiliki ketertarikan, kepedulian terhadap suatu masalah yang kemudian ia cari inovasinya untuk menangani masalah tersebut. dr. Gamal Albinsaid memaparkan inovasi-inovasi wirausaha sosial apa saja yang sudah ia kembangkan berdasarkan permasalahan yang ia temukan selama karirnya di bidang kesehatan, yaitu Garbage Clinical Insurance, Siapa Peduli, dan Inmed. Inovasi-inovasi wirausaha sosial tersebut ia kembangkan dengan harapan dapat membantu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia.

Setelah sesi bedah buku pertama, webinar dilanjutkan dengan sesi bedah buku kedua yaitu buku “Muda Mendunia”.  Dalam buku kedua ini, dr. Gamal menjelaskan nilai-nilai apa saja yang selama ini ia jadikan pedoman hidup yang terdiri dari sincerity and sacrifice, visioner, produktif, disharmony dan meaning. Pemaparan materi sesi kedua dari bedah buku ini diharapkan dapat menjadi motivasi yang kuat bagi kaum muda untuk terus berkarya dan berinovasi.

Menjawab pertanyaan dari peserta mengenai kebijakan dan perencanaan program seperti apa yang perlu ditingkatkan oleh generasi milenial, dr. Gamal memberikan masukan terkait pengembangan program sociopreneur yaitu pertama selesaikan masalah yang dihadapi, salah satunya dengan membuat program yang berkelanjutan untuk membantu mengatasi masalah dalam pengembangan wirausaha, kedua melakukan upaya fasilitasi untuk membantu menyediakan berbagai hal yang dibutuhkan oleh generasi muda dan yang terakhir memberikan keteladanan atau mentor yang memotivasi, dimana kita dapat belajar dari orang yang telah mencapai tujuan seperti yang diinginkan. Selain itu dr. Gamal juga memberikan tips mengenai bagaimana memulai wirausaha bagi anak-anak muda dimana hal yang perlu dilakukan adalah menyiapkan resources, networking, packaging dan marketing, leadership, entrepreneurship dan antisipasi failure.

Seminar yang diadakan selama dua jam ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dengan peserta dan kuis berhadiah yang disponsori oleh dr. Gamal Albinsaid dan Politeknik ATI Padang. (Dhestari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Social Media

Perpustakaan Balitbangdiklat, Kementerian A gama pada hari R abu (17/07/23) melakukan kegiatan seminar bedah buku secara hybrid dengan tem...

Popular Posts